Pentingnya Risalah Aswaja dalam Membentengi Ideologi Bangsa

FGD Pentingnya Risalah Aswaja
Bagikan

Ngunut, Tulungagung – Di tengah dinamika sosial dan keagamaan yang semakin kompleks, pemahaman terhadap Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) menjadi sangat penting. Pada Jumat malam, 24 Juli 2025, Lembaga Kajian dan SDM PAC GP Ansor Ngunut menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) rutin bertempat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Desa Kacangan. Acara yang berlangsung pukul 20.00 hingga 23.00 WIB ini menjadi ruang strategis untuk mendalami kajian keislaman yang moderat dan inklusif.

Kegiatan FGD ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap “Selapan” (35 hari) sekali. Uniknya, forum ini digelar secara bergilir di ranting-ranting di bawah naungan PAC GP Ansor Ngunut. Metode ini menunjukkan komitmen organisasi dalam merangkul seluruh anggota serta menyebarluaskan pemahaman keagamaan yang benar hingga ke akar rumput. Desa Kacangan, melalui PP Hidayatul Mubtadi’in sebagai tuan rumah, menjadi saksi semangat keilmuan dan kebersamaan para pemuda Ansor.

Risalah Aswaja: Fondasi Kuat Melawan Ideologi Perusak

Tema sentral diskusi malam itu adalah “Risalah Aswaja”. Pemilihan tema ini sangat relevan, mengingat Risalah Aswaja merupakan manhaj berpikir dan beragama yang dipegang teguh mayoritas umat Islam di Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama. Pemahaman yang kokoh terhadap Risalah Aswaja penting sebagai fondasi untuk menjaga keutuhan bangsa dan agama dari berbagai ancaman ideologi transnasional yang berpotensi memecah belah persatuan.

Diskusi dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dan anggota Ansor yang antusias, antara lain Sahabat Ghulam (Kak Ghulam), Sahabat Umar (Kak Umar), dan Sahabat Arif (Ust. Arif) yang juga menjadi pemateri. Kehadiran Kepala Desa Kacangan, Bapak Edi Sumarwan; Rois Syuriah Ranting NU Kacangan, Imam Masykur; serta Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kacangan, Basuki Nugroho, menambah khidmat suasana. Selain itu, Ketua PAC GP Ansor Ngunut, Slamet Riyadi beserta jajaran Lembaga Kajian dan SDM PAC GP Ansor Ngunut, serta anggota ranting GP Ansor di kawasan PAC Ngunut turut meramaikan acara, menunjukkan soliditas dan semangat kebersamaan yang kuat.

Alur Diskusi dan Pembahasan Isu Krusial

Pembukaan acara diawali dengan pembacaan kitab Risalah Aswaja sebagai upaya mengembalikan peserta pada sumber utama kajian. Diskusi kemudian mengalir membahas berbagai isu krusial terkait Risalah Aswaja, antara lain hubungan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dengan Pancasila sebagai dasar negara, serta pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan.

Isu perang yang mengatasnamakan agama juga menjadi perhatian serius dalam diskusi. Para peserta sepakat bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang mengutamakan perdamaian dan toleransi, jauh dari narasi kekerasan. Diskusi turut membahas kelompok-kelompok yang berupaya melemahkan ideologi Pancasila dan Aswaja, sebagai pengingat pentingnya kewaspadaan dan penguatan pemahaman keagamaan yang moderat agar tidak mudah terprovokasi oleh paham radikal yang dapat merusak tatanan sosial.

Selain itu, forum juga membahas isu-isu hangat yang sedang diperbincangkan secara kontemporer. Hal ini menunjukkan bahwa FGD bukan hanya bersifat teoritis, tetapi juga responsif terhadap realitas sosial saat ini. Kehadiran tokoh-tokoh dan diskusi yang interaktif menjadikan forum ini tidak sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga sarana pencerahan dan penguatan ideologi.

Melalui kegiatan rutin yang diadakan oleh Lembaga Kajian dan SDM PAC GP Ansor Ngunut ini, Ranting GP Ansor Kacangan merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berharap, dengan semakin kokohnya pemahaman Risalah Aswaja, generasi muda Ansor dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang ramah dan damai.an nilai-nilai Islam yang ramah dan damai.

Penulis: FTR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights